Selamat Datang di Sangkuriang Mania

Rabu, 31 Juli 2013

Pemeliharaan Induk Lele Sangkuriang



Proses pemeliharaan induk merupakan bagian dari fungsi pembenihan. Pembenihan adalah suatu kegiatan usaha memproduksi benih ikan sampai ukuran benih siap tebar. Kegiatan pembenihan lele sangkuriang meliputi beberapa tahapan kegiatan, yaitu tahapan kegiatan pemeliharaan induk atau pematangan gonad, seleksi induk, pemijahan, penetasan telur, pemeliharaan larva dan pendederan.

Pemeliharaan induk

Pemeliharaan induk lele atau disebut juga pematangan gonad merupakan kegiatan pemeliharaan induk sampai induk matang gonad atau siap untuk dipijahkan. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang paling penting. Pemeliharaan induk yang baik akan menentukan kualitas dan kuantitas (fekunditas) telur yang dihasilkan. Bila pemeliharaan induk dilakukan dengan baik maka perkembangan gonad pun akan baik dan kualitas telurnya juga baik.
Dalam pemeliharaan induk, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti persiapan tempat pemeliharaan, padat tebar induk, jenis pakan dan jumlah pakan yang diberikannya.

Persiapan tempat pemeliharaan

Tahapan pemeliharaan induk diawali dengan persiapan tempat pemeliharaan induk. Induk lele sangkuriang ini dipelihara dalam bak beton  berbentuk persegi panjang dengan ukuran 600cm x 200cm x 150cm dan berjumlah 12 bak yang dibagian atasnya menggunakan kerangkeng serta dilengkapi dengan saluran pemasukan air (inlet) yang terbuat dari pipa PVC berukuran 2-3 inchi, dan saluran pengeluaran air (outlet) berukuran 4 inchi. Bisa juga dengan kolam terpal dengan ukuran yang sama, atau disesuaikan dengan kapasitas pembenihan yang direncanakan.

Pemeliharaan induk lele sangkuriang dilakukan secara terpisah antara induk jantan dan induk betinanya berdasarkan kelompok generasi, karena untuk memudahkan dalam seleksi induk sekaligus untuk menghindari terjadinya kawin liar atau yang biasa disebut mijah maling. Dengan demikian kolam induk lele sangkuriang yang harus disiapkan minimal 2 buah kolam. Satu buah kolam induk untuk induk lele jantan dan satu buah untuk induk lele betina .

Penebaran induk

Induk yang digunakan dalam kegiatan pembenihan adalah lele sangkuriang produk BBPBAT Sukabumi. Induk lele sangkuriang yang akan ditebar kedalam bak pemeliharaan induk diseleksi terlebih dahulu untuk mengetahui induk itu jantan dan induk betina. Selain itu, induk lele sangkuriang yang akan ditebar harus sehat, tidak cacat serta memiliki organ tubuh yang lengkap dan organ tubuh yang tidak rusak. Adapun kepadatan induk yaitu 5 ekor/ m2 atau 100 ekor induk dalam kolam berukuran 20 m2.  Untuk membedakan induk jantan dan induk betina lele sangkuriang adalah sebagai berikut :

Ciri-ciri induk lele jantan:
·         Kepalanya lebih kecil dari induk ikan lele betina.

·         Warna kulit dada agak tua bila dibanding induk ikan lele betina.
·         Urogenital papilla (kelamin) agak menonjol, memanjang ke arah belakang, terletak di belakang anus, dan warna kemerahan.
·         Gerakannya lincah, tulang kepala pendek dan agak gepeng (depress).
·         Perutnya lebih langsing dan kenyal bila dibanding induk ikan lele betina.
·         Bila bagian perut di stripping secara manual dari perut ke arah ekor akan mengeluarkan cairan putih kental (spermatozoa-mani).
·         Kulit lebih halus dibanding induk ikan lele betina.

Ciri-ciri induk lele betina
·         Kepalanya lebih besar dibanding induk lele jantan.

·         Warna kulit dada agak terang.
·         Urogenital papilla (kelamin) berbentuk oval (bulat daun), berwarna kemerahan, lubangnya agak lebar dan terletak di belakang anus.
·         Gerakannya lambat, tulang kepala pendek dan agak cembung.
·         Perutnya lebih gembung dan lunak.
·         Bila bagian perut di stripping secara manual dari bagian perut ke arah ekor akan mengeluarkan cairan kekuning-kuningan (ovum/telur).

Syarat induk lele yang baik:
·         Kulitnya lebih kasar dibanding induk lele jantan.
·         Induk lele diambil dari lele yang dipelihara dalam kolam sejak kecil supaya terbiasa hidup di kolam.
·         Berat badannya berkisar antara 100-200 gram, tergantung kesuburan badan dengan ukuran panjang 20-5 cm.
·         Bentuk badan simetris, tidak bengkok, tidak cacat, tidak luka, dan lincah.
·         Umur induk jantan di atas tujuh bulan, sedangkan induk betina berumur satu tahun.
·         Frekuensi pemijahan bisa satu bulan sekali, dan sepanjang hidupnya bisa memijah lebih dari 15 kali dengan syarat apabila makanannya mengandung cukup protein.


Pemberian Pakan

Untuk memperoleh induk yang berkualitas baik, pakan yang diberikan pada induk lele sangkuriang harus diperhatikan kualitas dan kuantitasnya, karena pakan yang baik akan menentukan kecepatan pematangan gonad. Dalam hal ini manajemen pemberian pakan sangat menentukan keberhasilan pemeliharaan induk lele sangkuriang.

Pakan yang diberikan berupa pelet dengan kadar protein minimal 30% yang menunjukan bahwa pakan tersebut baik untuk diberikan ke induk. Karena protein akan digunakan untuk perkembangan telur, maka dengan kandungan protein yang tinggi dapat menyebabkan perkembangan telur berlangsung lebih cepat dan kualitas telur yang dihasilkan lebih baik. Pemberian pakan dilakukan secara abliditum dan dilakukan di dekat outlet agar makanan yang diberikan dapat termakan dan tidak banyak terbuang. Pakan diberikan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore.


Pengelolaan Air

Lele sangkuriang merupakan jenis ikan yang memiliki toleransi yang tinggi terhadap perubahan kualitas air, karena pada umumnya golongan ikan dari spesies clarias ini memiliki alat nafas tambahan yaitu aborescent organ sehingga ikan ini dapat hidup pada perairan dengan kandungan oksigen yang sangat rendah karena dengan adanya organ tersebut  lele sangkuriang dapat  mengambil oksigen secara langsung dari udara. Air dalam kolam pemeliharaan induk harus mengalir secara terus-menerus (kontinyu) sehingga sirkulasi air dalam kolam berjalan baik dan kebutuhan oksigen bagi ikan  terpenuhi sesuai dengan kebutuhannya.

Bersambung ke Persiapan dan Pelaksanaan Pemijahan…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar