Peluang Ekspor Lele ke Swiss Sangat Besar

Nasib peternak lele barangkali bisa berubah drastis bila mereka bisa melakukan ekspor ke negeri Swiss.  Alasannya, peluang ekspor Lele maupun jenis lainnya masih terbuka lebar.

Sementata harga  jual lele segar di sana bisa sepuluh kali lipat lebih disbanding di dalam negeri. Hal ini diungkapkan Duta Besar RI untuk Swiss Djoko Susilo kepada Solo Raya on Line saat berkunjung ke Solo.  “Harga lele segar di Swiss bisa mencapai Rp. 65 ribu perekor ,” tandasnya . Bila fluktuasi harga lele di dalam negeri berkisar  Rp 10 ribu sampai Rp. 15 ribu perkilogram, maka perbandingan ini sangat menarik untuk disimak. Bila para peternak bisa mengekspor lelenya ke Swiss , keuntungan mereka bisa berlipat-lipat dan peternak bisa merasakan kemakmuran. Menurut dia segenap pihak terkait perlu memikirkan serius masalah ini. “Sementara ini  banyak peternak lele yang mengeluh tingginya harga pakan, sementara harga jualnya fluktuatif , hingga bisa bertahan saja mereka sudah bersyukur,” kata dia. Belum lagi bila mereka harus menanggung angka mortalitas bibut lele yang cukup tinggi. Jadinya justru banyak peternak lele yang bangkrut akibat salah kelola atau harga jual dan harga pakan yang tidak balance.

Hanya saja, lanjut politisi dari PAN ini, untuk memenuhi speck ikan lele yang memenuhi kualifikasi ekspor ke Swis mungkin tidak gampang. “ Orang Swis suka makanan yang fresh, segar dan alami, bukan karbitan dan instant,” tegasnya. Selain itu ukurannya juga harus lebih besar, setidaknya dalam 1 kilogram hanya 3 sampai 4 ekor. Jadi masing-masing ekor harus berukuran jumbo. “Ini sebenarnya tidak terlalu rumit, tinggal kita mengubah pola dan manajemen budidayanya saja, jangan tergesa-gesa memanen,” tambah Djoko.

Djoko merasa heran, saat bertugas di Swis dia bertemu dengan eksportir besar ikan lele yang justru warga Indonesia berasal dari Klaten. Namun eksportir tersebut tidak mengambil lele dari Klaten atau Surakarta namun justru dari Vietnam. “Saat  saya tanya ternyata dia beralasan tidak punya akses lele dengan orang Indonesia untuk urusan lele,” tambah dia.

Sumber: soloraya.online