Penyakit merupakan salah satu
kendala dalam budidaya ikan karena dapat menyebabkan kematian dalam jumlah besar. Penyakit dapat
muncul di suatu perairan
akibat ketidakseimbangan antara lingkungan, ikan, dan jasad patogen. Penanganan dalam budidaya yang
kurang baik dapat menyebabkan ikan mengalami
stres, sehingga daya tahan tubuhnya menurun dan mudah terserang penyakit. Salah
satu serangan penyakit pada ikan adalah bakteri. Pada budidaya ikan lele, bakteri Aeromonas hydrophylla merupakan
jenis bakteri yang paling sering
menyebabkan penyakit. Pencegahan dan pengobatan penyakit ikan selama ini menggunakan bahan kimia dan antibiotik.
Penggunaan kedua bahan tersebut secara
terus menerus dapat menimbulkan efek samping baik terhadap lingkungan maupun
manusia sebagai konsumen. Pemberian antibiotik secara berlebihan dapat menyebabkan resistennya mikroorganisme patogen,
dan bahkan dapat menimbulkan galur
baru, sedangkan bahan kimia dapat merusak lingkungan yang sulit
didegradasi (Baticados dan Paclibare, 1992).
Penggunaan bahan alami untuk
mengatasi permasalahan di atas merupakan
suatu terobosan positif pada saat ini, karena bahan alami selain berfungsi sebagai antimikroba juga ramah pada
lingkungan, sehingga terhindar dari pencemaran. Salah satu bahan alami
yang dapat digunakan untuk mencegah infeksi
bakteri Aeromonas hydrophylla yang menyerang ikan lele adalah dengan perasan daun sirih (Piper betle) karena bahan ini
terbukti mengandung bahan aktif fenol yang berupa carvacrol yang
berfungsi sebagai bahan antiseptik dan antimikrobal.
Sehingga dapat mencegah infeksi bakteri Aeromonas hydrophylla yang
menyerang ikan lele.
Pada ikan lele, banyak fakta dilapangan menunjukkan
adanya serangan penyakit Aeromoniasis yang
disebabakan oleh bakteri Aeromonas, dan salah satunya adalah Aeromonas hydrophila yang menyebabkan penyakit pada ikan
lele seperti penyakit yang dikenal sebagai "Hem-morhagic
Septicemia", "Motile Aeromonas Septicemia", "Penyakit Liver",
atau "Red-Sore Disease".
Ikan
yang terinfeksi dengan Aeromonas hydrophila menunjukkan gejala klinis yang
berbeda, seperti kematian mendadak pada ikan yang sehat, kelainan renang, insang pucat, dan luka pada kulit. Luka
pada kulit dapat terjadi pada setiap
sisik di ikan dan sering dikelilingi oleh pinggiran merah terang dari jaringan. Keberadaan penyakit ini sangat jelas
merugikan bagi para pembudidaya dan peternak ikan khususnya ikan lele.
Kiasifikasi daun sirih
Kingdom : Plantae
Phylum : Magnoliophyta
Class : Magnolipsida
Ordo : Piperales
Family : Piperaceae
Genus : Pzper
Spesies : Pzper betle
Deskripsi tanaman sirih
Tanaman sirih merupakan tanaman
yang perdu, merambat, batang berkayu, berbuku-buku, bersalur, berwarna hijau keabu-abuan, daun
tunggal, bulat panjang, berwarna kuning
kehijauan sampai hijau tua, yang sudah bisa dipetik biasanya sudah selebar 10
cm, panjang 15 cm. Buah buni, bulat, berwarna hijau keabu-abuan. Tanaman ini dapat tumbuh di daerah yang lembab. Bagian
tanaman yang dapat digunakan adalah bagian daunnya.
Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang
sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung
runcing, tumbuh berselangseling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang
sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5 - 8
cm dan lebar 2 - 5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat
daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya
sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir
betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai
lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk
bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat
kekuningan.
Kandungan daun sirih
Kandungan bahan alami didalam
daun sirih yaitu: Eugenol, Metil eugenol, Karvakral,
Kavikal, Alil katekal, Kalribetol, Sineol, Estragol, Karoten, Tiamin,
Riboflavin, Asam nikotinat, Vitamin C, Tanin, Gula, Pati, dan Asam amino.
Minyak
atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betlephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan
kavikol yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida, anti
jamur. Daun sirih bersifat menahan
perdarahan, menyembuhkan luka pada kulit, dan
gangguan saluran pencernaan. Selain itu juga bersifat mengerutkan,
mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan perdarahan.
Selain itu, kandungan bahan aktif fenol dan
kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan
sebagai estisida nabati untuk
mengendalikan hama penghisap.
Khasiat daun sirih
Daun sirih mempunyai khasiat sebagai bahan
Astringen, Ekspektoran, Sialagoga,
Hemostatik, Antiseptik.
Khasiat daun sirih bagi manusia sangatlah beragam,
tetapi dalam hal ini, beberapa kandungan
dalam daun sirih juga dipercaya berkhasiat untuk pengobatan pada jenis ikan air tawar, salah satunya adalah
ikan lele, dimana kandungan di dalam
daun sirih ini terdapat fenol, yakni betelphenol dan chavicol yang mempunyai fungsi sebagai antiseptik, dan dengan
adanya kandungan zat aktif berupa
antiseptik dalam daun sirih dapat dimanfaatkan untuk menghambat serta membunuh mikroorganisme layaknya bakteri. Untuk
Aeromonas Hydrophila dosis perasan daun sirih yang diberikan adalah
20gr/60ml (Suplemen Media Indonesia Edisi April 2009). Konsentrasi minimum
minyak daun sirih sebagai inhibitor Aeromonas adalah 25 MIC/L ml-1 (Panuwat Suppakul 2006).
Karakteristik bakteri Aeromonas hydrophila
Aeromonas hydrophila merupakan
salah satu spesies bakteri yang terdapat di semua lingkungan air tawar dan air asin. Beberapa
strain A. hydrophila dapat menyebabkan penyakit pada ikan, amfibi, dan manusia. Infeksi dapat
terjadi melalui luka terbuka atau karena
mengkonsumsi makanan atau air yang mengandung mikroba tersebut dalam jumlah
tertentu.
gimana cara pengaplikasian ke ikan lele
BalasHapus