Kalium permanganat
(PK) merupakan oksidator kuat yang sering digunakan untuk mengobati penyakit
ikan akibat ektoparasit dan infestasi bakteri, terutama pada ikan-ikan
dalam kolam. Meskipun demikian untuk pengobatan ikan-ikan akuarium tidak
sepenuhnya dianjurkan karena diketahui banyak spesies ikan hias yang sensitif
terhadap bahan kimia ini.
Bahan ini diketahui
efektif mencegah flukes, tricodina, ulcer, dan infeksi jamur. Meskipun
demikian, penggunaanya perlu dilakukan dengan hati-hati karena tingkat
keracunannya hanya sedikit lebih tinggi saja dari tingkat terapinya. Oleh
karena itu, harus dilakukan dengan dosis yang tepat. Tingkat keracunan
PK secara umum akan meningkat pada lingkungan akuarium yang alkalin.
Kalium permanganat
tersedia sebagai serbuk maupun larutan berwarna violet. Kalium
permanganat (KMnO4) merupakan alkali kaustik yang akan terdisosiasi dalam air
membentuk ion permanganat (MnO4-) dan juga mangan oksida (MnO2)
bersamaan dengan terbentuknya molekul oksigen elemental. Oleh karena
itu, efek utama bahan ini adalah sebagai oksidator.
Dilaporkan
bahwa permanganat merupakan bahan aktif beracun yang mampu membunuh
berbagai parasit dengan merusak dinding-dinding sel mereka melalui proses
oksidasi. Beberapa literatur menunjukkan bahwa mangan oksida membentuk
kompleks protein pada permukaan epithelium, sehingga menyebabkan warna coklat
pada ikan dan sirip, juga membentuk kompleks protein pada struktur pernapasan
parasit ikan yang akhirnya menyebabkan mereka mati.
Berbagai review dalam
berbagai literatur menunjukkan bahwa kalium permangat dapat membunuh Saprolegnia,
Costia, Chilodinella, Ich, Trichodina, Gyrodactylus
dan Dactylogyrus, Argulus, Piscicola, Lernea,
Columnaris dan bakteri lainnya seperti Edwardsiella, Aeromonas,
Pseudomonas, plus Algae dan Ambiphrya.
Mekipun demikian Argulus,
Lernea and Piscicola diketahui hanya akan respon apabila PK
digunakan dalam perendaman (dengan dosis: 10-25 ppm selama 90 menit).
Begitu pula dengan Costia dan Chilodinella, dilaporkan resiten
terhadap PK, kecuali apabila PK digunakan sebagai terapi perendaman.
Kalium permangat
sebagai terapi perendaman bersifat sangat kaustik, hal ini dapat menyebabkan
penggumpalan nekrosis (ditandai dengan memutihnya jaringan yang mati) pada
sirip. Kerusakan insang juga dapat terjadi, sehingga dapat menyebabkan
kematian pada ikan beberapa minggu kemudian setelah dilakukan terapi
perendaman. Ikan mas koki, diketahui lebih sensitif terhadap PK sebagai
terapi perendaman dibandingkan dengan spesies lainnya. Dengan
alasan-alasan seperti itu, maka sering tidak direkomendasikan untuk
menggunakan PK sebagai terapi perendaman, dan juga karena efek terapeutiknya
tidak lebih baik dibandingkan dengan terapi terus-menerus dengan dosis 2 - 4
ppm.
Kalium permanganat
sangat efektif dalam menghilangkan Flukes. Gyrodactylus dan Dactylus
dapat hilang setelah 8 jam perlakuan dengan dosis 3 ppm pada suatu sistem
tertutup. Penularan kembali masih dapat terjadi, oleh karena itu,
direkomendasikan untuk mengulang kembali perlakuan 2-3 hari kemudian dengan
dosis 2 ppm.
Beberapa khasiat lain
dari Kalium permangat yang dilaporkan diantaranya adalah: sebagai
disinfektan luka, dapat mengurangi aeromanoas (hingga 99%) dan bakteri
gram negatif lainnya, dapat membunuh Saprolegnia yang umum dijumpai
sebagai infeksi sekunder pada Ulcer, dan tentu saja sebagai oksidator
yang akan mengkosidasi bahan organik.
Beberapa aplikasi lain
yang biasa dilakukan oleh para hobiis dan akuakulturis adalah menggunakannya
dalam proses transportasi ikan. Konsentrasi kurang dari 2 ppm diketahui
dapat mengurangi resiko infeksi Columnaris dan infeksi bakteri lainnya, serta
membatasi dan menghentikan parasit yang sering menyertai ikan dalam proses
transportasi. Begitu juga transportasi burayak dilaporkan aman dengan
perlakuan kalium permanganat dibawah 2 ppm. Meskipun demikian untuk
burayak dalam kolam tidak dianjurkan untuk menggunakan perlakuan kalium
permanganat. Hal ini tidak ada hubungannya dengan keracunan yang mungkin
terjadi pada burayak, tetapi efeknya justru terhadap kemungkinan berkurangnya
fitoplankton dan makrofit yang dapat menyebabkan burayak menderita
kelaparan.
Untuk jenis Catfish,
perlakuann kalium permanganat sering dianjurkan untuk dilakukan pada
konsentrasi diatas 2 ppm. Meskipun demikian dosis yang aman adalah 2
ppm.
Fungsi lain dari
kalium permanganat dalam akuakultur adalah sebagai antitoxin
terhadap aplikasi bahan-bahan beracun. Sebagai contoh, Rotenone
dan Antimycin sering digunakan sebagai bahan piscisida, yaitu bahan
untuk membunuh ikan hama atau ikan lain yang tidak dikehendaki. Alih-alih
menunggu bahan ini netral secara alamiah dalam waktu tertentu, kalium
permanganat digunakan untuk segera menetralkan kedua bahan tersebut.
Konsentrasi 2-3 ppm selama 10-20 jam diketahui cukup untuk menetralisir
residu Rotenone atau Antimycin. Pendapat lain menyatakan bahwa dosis PK
sebaiknya diberikan setara dengan dosis piscisida yang diberikan, sebagai
contoh apabila Rotenone diberikan sebanyak 2 ppm, makan untuk menetralisirnya
PK pun diberikan sebanyak 2 ppm.
|
|
Prosedur Perlakuan
PK (untuk jamur, parasit, dan bakteri)
|
|
Pertama by pass filter
biologi. PK dapat membunuh bakteri dalam filter biologi. Kedua pastikan bahwa
aliran air dan aerasi bekerja optimal, karena pada saat molekul-molekul
organik teroksidasi, dan algae mati maka air akan cenderung keruh dan oksigen
terlarut menurun. Ketiga berikan dosis sebanyak 2-4 ppm.
Dosis 2 ppm diberikan
pada ikan-ikan muda atau ikan-ikan yang tidak bersisik. Sedangkan dosis
4 ppm diberlakukan pada ikan-ikan bersisik. Selang dosis tersebut tidak akan
merusak tanaman, sehingga biasa digunakan untuk mensterilkan tanaman dari
hama dan penyakit, terutama dari gangguan siput dan telurnya.
Sebagai gambaran umum
satu sendok teh peres (jangan dipadatkan) kurang lebih setara dengan 6
gram. Hal ini dapat dijadikan patokan untuk mendapatkan dosis yang
diinginkan apabila timbangan tidak tersedia.
Perlakuan biasanya
dilakukan 4 kali berturut dalam waktu 4 hari, dengan pemberian PK dilakukan
setiap pagi hari. Apabila pada perlakuan ketiga atau keempat air bertahan
berwarna ungu selama lebih dari 8 jam (warna tidak berubah menjadi coklat),
maka hal ini dapat dijadikan pertanda untuk menghentikan
perlakuan. Karena hal ini menunjukkan bahwa PK sudah tidak bereaksi
lagi, atau dengan kata lain sudah tidak ada lagi bahan yang
dioksidasi. Setelah perlakuan dihentikan lakukan penggantian air
sebanyak 40 % untuk segera membantu pemulihan warna air.
|
|
Sifat Fisika dan
Kimia
|
|
Tampilan: kristal berwarna ungu
|
|
Bau:tidak berbau
|
|
Kelarutan: 7g dalam 100 g air
|
|
Berat jenis: 7
|
|
pH: tidak ada informasi
|
|
Volatilasi (21°C):0
|
|
Titik didih:N/A
|
|
Titik Cair:240°C
|
|
Tekanan Uap: Tidak ada informasi
|
|
Laju Penguapan: Tidak ada informasi
| |
Peringatan:
Jangan sampai kontak dengan pakaian dan bahan lain yang mudah terbakar. Simpan dalam tempat tertutup rapat. Jangan simpan didekat benda mudah terbakar. Cuci segera pakaian yang terkena. Jangan terkena mata atau kulit. Jangan hirup debu PK. Cuci tangan setelah menggunakan.
Pertolongan Pertama:
Apabila terkena mata atau kulit. Segera siram mata dan kulit dengan air yang banyak selama 15 menit. Apabila terhirup segera pindahkan korban ke udara bersih; apabila tidak dapat bernapas beri pernapasan buatan; apabila kesulitan bernapas beri oksigen. Apabila tertelan: Jangan rangsang agar muntah, minum air yang banyak. Segera kontak dokter. |
Lele Sangkuriang, Budidaya Lele, Beternak Lele, Pembenihan Lele, Pembibitan Lele, Pendederan Lele, Pembesaran Lele, Perdagangan Lele, Pemasaran Lele, Pakan Alternatif Lele
Selasa, 13 Agustus 2013
Fungsi Kalium Permanganat (PK) dalam Ternak Ikan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
bisakah obat pk di taburkan ke kolam yang sudah ada benih lele 3-4 cm, trim
BalasHapusapakah obat PK bisa untuk fermentasi kolam lele sebelum di masukan ?
BalasHapusapakah bisa buat jamur kapas
BalasHapusTerimakasih informasi nya, Saya selalu gunakan PK untuk ikan lele saya (± 4000 ekor)setelah pergantian air, dan hasilnya lele bisa lebih tahan walaupun memakai air pdam drpd tidak pakai Serbuk PK, dengan intensitas ganti air setiap 2-3kali sehari,,
BalasHapus