Dalam memijahkan ikan lele, kita
kenal ada tiga metode yang digunakan yaitu: pemijahan secara alami, yaitu induk
betina dan jantan matang kelamin dipijahkan tanpa diberikan rangsangan hormonal;
pemijahan semi buatan, yaitu induk betina dan jantan matang kelamin dipijahkan
dengan diberikan rangsangan hormonal selanjutnya pasangan induk yang akan dipijahkan
dilepas ke dalam wadah pemijahan agar memijah sendiri; dan pemijahan buatan dimana
induk betina dan jantan matang kelamin dipijahkan dengan diberikan rangsangan
hormonal, selanjutnya induk betina di stripping untuk mengeluarkan telurnya,
sedangkan induk jantan perutnya dibedah untuk mengambil kantong sperma.
Pengambilan kantong sperma induk
jantan dengan cara membedah, disebabkan karena induk jantan tidak dapat
distripping untuk mengeluarkan spermanya karena bentuk kantung spermanya yang
pipih tidak seperti kantong sperma induk jantan ikan-ikan lain yang dapat distripping.
Kelebihan pemijahan secara buatan ini,
diantaranya sperma induk jantan dapat digunakan untuk membuahi telur induk betina
sebanyak ± 5 induk betina, tidak perlu menggunakan media penempel telur, dan kegiatan
memijahkan ikannya tidak tergantung dengan waktu memijah ikan sesuai “behavior”nya.
Penentuan Target
Produksi
Induk lele sangkuriang memiliki
jumlah telur (fekunditas) ± 40.000 ribu butir/kg. Biasanya telur-telur yang
dikeluarkan dan dibuahi oleh induk
jantan, sebanyak ± 80% - 90% menetas menjadi larva ikan, dan dari larva sekitar
30 – 40% akan mampu bertahan menjadi benih yang siap untuk dibesarkan. Jadi
produksi benih perinduk dapat berkisar 10.000 – 15.000 ekor. Apabila kita memijahkan
induk sebanyak 5 pasang maka target produksinya diperkirakan antara 50.000 –
75.000 ekor benih. Untuk menghasilkan benih ukuran siap untuk dibesarkan
dibutuhkan waktu sekitar 2 bulan.
Prosedur Pemijahan
- Seleksi induk siap pijah
- Menyiapkan Hormon (Hormon Artifisial (ovaprim, HCG) atau Kelenjar Hifofis)
- Penyuntikan induk jantan dan induk betina
- Ovulasi (Pencampuran Sperma dengan Sel Telur)
- Pembuahan telur.
Persiapan Pemijahan
Agar pemijahan secara buatan dapat
berhasil dengan baik harus dipenuhi beberapa persyaratan. Persyaratan tersebut diantaranya
meliputi hal-hal sebagai berikut.
a. Hormon.
Siapkanlah hormon yang akan
digunakan sesuai kebutuan. Apabila kita ingin melakukan pemijahan induk ikan lele
sangkuriang yang harus diperhatikan adalah jenis hormon apa yang digunakan dan
berapa dosis yang dibutuhkan untuk itu. Yang dimaksud dengan dosis adalah
perbandingan bahan yang digunakan dengan berat induk ikan resipien (yang akan dipijahkan).
Sebagai contoh yang dimaksud dengan 1 dosis, adalah apabila berat induk ikan
resipien 2 kg maka dibutuhkan induk donor yang akan diambil kelenjar
hipofisanya seberat 2 kg juga. Umumnya apabila donor yang digunakan adalah dari
ikan sejenis (homoplastik), dosis yang diaplikasikan ada lah berkisar 1–1,5.
Namun apabila donornya dari donor universal (heteroplastik), dosis yang
diaplikasikan berkisar antara 2–3.
Dosis penggunaan hormon Ovaprim
untuk pemijahan induk lele dumbo biasanya 0,2 cc / kg induk untuk masing-masing
induk jantan dan betina.
Apabila kita menggunakan ekstrak
kelenjar hipifisa maka kita harus menyiapkan ikan donor untuk diambil kelenjar hipofisanya.
Adapun persyaratan ikan donor adalah :
- Sudah matang kelamin
- Berat induk donor sesuai atau kelipatan dari dosis induk ikan resipien tergantung dosis penyuntikan
- Sebaiknya dari induk jantan karena relatif mudah didapat dan harganya murah
- Dalam keadaan hidup dan tidak sakit.
b. Induk ikan resipien.
Induk ikan resipien adalah induk
ikan yang akan disuntik dengan ekstrak kelenjar hipofisa. Bobot ikan resipien
harus diketahui untuk menentukan dosis penyuntikan. Persyaratan induk ikan
resipien adalah :
- Harus induk ikan jantan dan betina yang matang kelamin dan siap untuk dipijahkan
- Merupakan ikan hasil ikan budidaya dan domestikasi
- Berbadan sehat dan tidak cacat
- Merupakan induk pilihan
c. Alat
Alat-alat di bawah ini merupakan
alat standar yang dibutuhkan dalam pengambilan kelenjar hipofisa, yaitu :
- Tissue grinder (gelas penggerus), apabila di lapangan tidak terdapat bisa menggunakan alat penggerus yang terbuat dari porselen
- Centrifuge (pemusing)
- Spuit (alat suntik)
- Dissecting Set (alat bedah)
- Serokan
- Golok atau pisau, dan
- Talenan
d. Bahan
Bahan-bahan yang dibutuhkan meliputi
:
- Induk ikan donor
- Aquabidest
- Air bersih
Tahapan- tahapan pengambilan
kelenjar hipofisa dapat dijelaskan pada gambar di bawah ini
Setelah kelenjar hipofisa berhasil
diperoleh maka langkah berikutnya adalah mengekstraksi kelenjar hipofisa tersebut
agar dapat dipergunakan untuk merangsang induk- induk ikan yang akan dipijahkan.
Memijahkan Induk Ikan
Dalam proses penyuntikan induk ikan
yang akan dipijahkan ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan antara
lain sebagai berikut:
- Penyuntikan dapat dilakukan secara intramuscular (langsung ke dalam daging), pada pangkal ekor, punggung, atau pangkal sirip dada. Selain itu juga penyuntikan dapat dilakukan secara intracranial (di kepala), maupun intraperitoneal (di perut).
- Ukuran jarum suntik harus disesuaikan dengan ukuran ikan.
- Induk ikan yang akan disuntik juga harus dipegang menggunakan kain lap agar tidak berontak yang dapat mengakibatkan kegagalan dalam penyuntikan (larutan hipofisa tumpah atau telurnya jatuh).
- Posisi jarum suntik kira-kira membentuk sudut 30– 45 derajat dengan kedalaman jarum masuk ke badan 2,0 – 2,5 cm. Induk ikan yang disuntik akan ovulasi setelah 8–10 jam.
- Induk betina yang sudah dekat dengan tanda-tanda ovulasi (keluar telur) ditangkap dengan menggunakan seser, lalu pegang induk tersebut menggunakan kain lap basah. Hal yang sama dilakukan juga untuk induk jantan.
- Disiapkan mangkok yang bersih sebagai penampung telur dan sperma.
- Perut induk ikan betina diurut pelan ke arah belakang (lubang kelamin) dan telur ditampung dalam mangkok.
- Bedahlah perut induk jantan untuk mengeluarkan kantong sperma, agar sel sperma keluar maka guntinglah kantong spermanya, selanjutnya encerkanlah sperma menggunakan larutan fisiologis (NaCl 0,9%).
- Campurlah telur dan sperma, lalu aduk sampai rata dengan menggunakan bulu ayam.
- Setelah seluruh telur dan sperma teraduk merata,telur ditebarkan dalam wadah penetasan yang sudah disiapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar