Benda berupa kristal berwarna putih ini sudah
sangat lama dikenal oleh para akuaris. Keberadaannya bukan merupakan hal yang
asing, bahkan boleh dikatakan kehadiran benda ini seolah sudah menjadi bagian terintegrasi
dengan hobi ikan hias. Garam yang dimaksud adalah garam NaCl, yaitu garam seperti yang kita kenal
pada umumnya sebagai garam dapur dalam kehidupan sehari-hari. Rupa dan rasanya
sama. Perbedaan utama antara garam ikan dengan garam dapur atau garam meja
adalah pada kemurniannya. Garam ikan diharapkan hanya mengandung NaCl saja,
karena kehadiran bahan lain pada garam ini dikhawatirkan akan mempunyai dampak
yang tidak diinginkan pada ikan yang bersangkutan. Sedangkan garam dapur sering
telah mengalami pengkayaan dengan berbagai bahan lain yang diperlukan oleh
manusia, seperti Iodium, atau bahan lainnya. Oleh karena itu sering kali secara
umum disebutkan bahwa garam yang digunakan untuk ikan adalah garam tidak
beriodium. Iodium sendiri tentu saja diperlukan oleh ikan, akan tetapi
kehadiran bahan lain yang tidak diketahui dengan pastilah yang menimbulkan
kekhawatiran akan menyebabkan dampak yang tidak diinginkan. Apabila tidak
terlalu mendesak maka penggunaan garam yang memang sudah dikhususkan untuk
ikan
akan lebih aman. Meskipun demikian banyak dilaporkan bahwa penggunaan garam
beriodiumpun tidak menyebabkan dampak merugikan pada ikan-ikan yang diberi
perlakuan tersebut.
Pengobatan
infeksi jamur dan atau bakteri
Untuk keperluan ini
diperlukan larutan garam dengan konsentrasi 1 %, atau larutan 10 g garam dan
1 liter air. Pemberian larutan ini hendaknya diberikan secara sedikit demi
sedikit sehingga konsentrasi tersebut akan tercapai setelah 24 48 jam. Jadi
jangan diberikan sekaligus sebanyak 1 %, tapi diberikan secara perlahan-lahan.
Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kejutan osmotic, atau stress
pada ikan yang bersangkutan.
Pada
awalnya konsentrasi larutan dapat dimulai pada tingkat 0.1 0.2 %. Kemudian secara
teratur garam ditambahkan pada selang waktu tertentu, misalnya setiap 3-4 jam
sekali. Apabila pada saat peningkatan konsentrasi garam ini
ikan mengalami stress, hentikan segera perlakuan, kemudian ganti air sebagian
sehingga konsentrasi garam turun ketingkat semula.
Mengurangi
pengaruh racun dari nitrit
Untuk mengurangi
pengaruh nitrit dosis yang dianjurkan adalah 1 gram perliter air.
Untuk melepaskan lintah pada ikan dapat dilakukan dengan merendam ikan yang bersangkutan secara singkat dalam larutan garam 2.5 %. Perendaman pada dosis demikian akan menyebabkan lintah melepaskan diri dari tubuh ikan. Meskipun demikian larutan ini tidak akan membunuh lintah itu sendiri.
Untuk melepaskan lintah pada ikan dapat dilakukan dengan merendam ikan yang bersangkutan secara singkat dalam larutan garam 2.5 %. Perendaman pada dosis demikian akan menyebabkan lintah melepaskan diri dari tubuh ikan. Meskipun demikian larutan ini tidak akan membunuh lintah itu sendiri.
Obat infeksi Piscinoodinium (Velvet)
Pengobatan terhadap
infeksi Piscinoodinium dapat dilakukan dengan perendaman jangka panjang dalam
larutan garam dengan konsentrasi 10 gram per 45 liter air. Atau 1 sendok teh
per 4 liter air.
Perhitungan
Untuk memberikan perlakuan garam yang tepat pertama kali harus diketahui volume air dari akuarium yang akan diberi perlakuan. Sebagai contoh apabila anda mempunyai akuarium dengan ukuran 100 cm x 50 cm x 50 cm tapi diisi air setinggai 40 cm saja, maka volume airnya adalah 100 x 50 x 40 cm3 = 2.000.000 cm3 atau sama dengan 200 liter air atau sama dengan 200 kg.
Untuk memberikan perlakuan garam yang tepat pertama kali harus diketahui volume air dari akuarium yang akan diberi perlakuan. Sebagai contoh apabila anda mempunyai akuarium dengan ukuran 100 cm x 50 cm x 50 cm tapi diisi air setinggai 40 cm saja, maka volume airnya adalah 100 x 50 x 40 cm3 = 2.000.000 cm3 atau sama dengan 200 liter air atau sama dengan 200 kg.
Apabila
dosis garam yang diperlukan adalah 1 % maka garam yang diperlukan adalah 1 %
(0.01) x 200 kg = 2 kg . Sedangkan bila dosis garam yang diperlukan adalah 0.1
% maka yang diperlukan adalah 0.1 % (0.001) x 200 kg = 0.2 kg atau kurang lebih
2 ons atau 200 gram.
Perlu
diperhatikan bahwa tidak semua ikan air tawar tahan terhadap pemberian garam.
Oleh karena itu, sebelum melakukan perlakuan pemberian garam, yakinlah terlebih
dahulu bahwa ikan yang dipelihara bukan termasuk ikan yang peka terhadap garam.
Fungsi Garam
Garam (Sodium Klorida) yang sudah sangat kita kenal adalah bahan kimia yang
paling mudah didapatkan dan sangat murah. Pembuatanya pun dilakukan oleh
orang-orang dengan teknologi sangat sederhana dipinggir-pinggir pantai dan
bahkan ada dipedalaman daratan seperti di Beleduk, Jawa tengah.Beberapa
manfaat garam diuraikan sebagai berikut :
1.
Kendali Parasit.
Perendaman
ikan dalam air dengan kadar garam 2,0% sampai 5% selama beberapa jam pada kolam
atau bak karantina yang disirkulasi dengan putaran (trun over) 1-2 kali per
jam, sangat manjur dalam menggendalikan parasit yang menyerang
tubuh ikan. Yang tergolong parasit antara lain adalah : Gangguan fungsi
insang karena Dactylogyrus;
serangan lernea semacam
cacing yang menempel ditubuh ikan ; kutu ikan Argulus ;
bintik-bintik bening atau
kecoklatan karena Placobdella sp atau Gyrodactylidiasis yang menyebabkan ikan
merasa gatal-gatal dan mengosokan badanya kedinding/dasar kolam.
Setiap ikan memiliki
ketahanan tubuh yang berbeda terhadap larutan garam, oleh karena itu sejak
mulai perendaman harus selalu diperhatikan perubahan yang terjadi pada ikan.
Bila ikan tampak lemas, Melayamg-layang, segera pidahkan ke air non garam dan berikan aerasi penuh untuk pengembalian kesegaran.
Bila ikan tampak lemas, Melayamg-layang, segera pidahkan ke air non garam dan berikan aerasi penuh untuk pengembalian kesegaran.
2.
Kendali Kolmnaris
Penambahan
garam
dalam kolam sangat efektif mencegah serangan bakteri fexibactercolumnaris, yang
bila menginfeksi ikan akan muncul tanda putih di mulut koi seperti terserang jamur. Perawatan secara rutin minimal sebulan sekali
sangat baik bagi ikan lele, bahkan dalam cuaca panas seharian yang rata-rata
diatas 30* C, perlakuan dapat dilakukan seminggu sekali.
Kadang tampak tanda yang lebih parah , yakni ada semacam luka di ingsang bila sudah demikian garam saja tak akan cukup. Segera beri pakan yang telah di campur dengan teramicin (1,5 gram per 20kg berat ikan) untuk 10 hari.
3.
Kendali Jamur Sprolegnia
Perawatan
rutin dengan rutin dengan garam akan menghindarkan ikan dari berbagai jamur,
termasuk saprolegnia yang tanda seranganya berupa munculnya serabut mirip kapas
berwarna kehijauan. Perendaman
kedalam air dengan air garam 2-3% selama 15 hari sekali sangat efektif dalam
mencegah pertumbuhan telur saprolegnia. Bila jamur sudah menyerang, maka
perendaman lebih lama diperlukan.
4.
Mengurangi Keasaman
Air Hujan
Penurunan
pH secara mendadak akan menyebabkan stress bagi ikan.biasanya ikan tampak resah
dan mencoba untuk lari kesana kemari, bahkan ada yang melompat-lompat.
Ketika kondisi semacam ini terlihat setelah air garam akan sangat mengurangi stress pada ikan. Bila keasaman air kolam meningkat maka pemberian air garam berlanjut sampai 3 hari.
Pada kasus tertentu dimana tingkat keasaman tidak kunjung normal, maka diperlukan penambahan buffer untuk menurunkan keasaman, seperti hydrated time yang dapat diperoleh di toko ikan.
Ketika kondisi semacam ini terlihat setelah air garam akan sangat mengurangi stress pada ikan. Bila keasaman air kolam meningkat maka pemberian air garam berlanjut sampai 3 hari.
Pada kasus tertentu dimana tingkat keasaman tidak kunjung normal, maka diperlukan penambahan buffer untuk menurunkan keasaman, seperti hydrated time yang dapat diperoleh di toko ikan.
5.
Pembersihan
Kotoran Akibat Air Keruh
Jika
air menjadi keruh setelah hujan lebat terjadi atau syndrom pasca pembersihan
filter chamber yang menyebab kan banyak padatan melayang-layang di kolam,
penambahan garam akan membantu dalam pelepasan partikel-partikel yang melekat
pada ingsang ikan.
6.
Mengurangi
Stress Saat Handling & Penyortiran
Pembilasan
dengan air garam sesaat sebelum memilih, menyortir atau penaganan lainya, akan
membantu ikan menjadi lebih tenang dan siap bila harus mendapat tekanan yang
tak diduga seperti dikejar kejar jaring, diangkat, dibolak-balik, dll. Garam
akan membebaskan ingsan dari kelebihan air merangsang pelepasan amoiak dan
nitrat dari dalam darah.Ini terutama membantu menciptakan keseimbangan kadar
darah dan jaringan tubuh lainya.
7.
Mengurangi Stres
saat Pengangkutan ikan
Pengunaan
garam dalam bak pengangkutan adalah perlakuan umum untuk mengurangi stres
perjalanan. Konsentrasi setinggi 0,8% dapat digunakan secara aman dalam
kurun waktu yang agak lama, sesampai di-tempat tujuan, garam juga masih diperlukan
untuk kepentingan yang sama, mengurangi stress dan relaksasi bagi otot- otot
tubuh ikan.
8.
Kendali Problem Ingsang
Salah
satu masalah ikan di kolam adalah adanya sisa-sisa pakan (bila pemberian
berlebihan) yang berakumulasi dan menjadi `tamu`asing di jaringan ingsang. Kondisi semacam inilah
yang sering mengundang problem kesehatan ingsang.Pemberian garam secara rutin,
sedikitnya semingu sekali akan membersihkan ingsang dan juga kulit tubuh dari
kelebihan lendir yang berisi `tamu-tamu` asing dan partikel /organisme lain
yang menempel.
9.
Pertolongan Saat
Kandungan Oksingen Rendah
Ketika
ikan
tampak megap-megap di permukaan air kolam karena oksigen rendah, pemberian
garam1-3% akan dengan cepat membebaskan stress dan bahkan mampu mengurangi
resiko kematian
10.
Kendali Alga
Garam akan menyatu di filamen alga yang
licin dipingir-pingir kolam dan akan mengontrol pertumbuhan alga. Tidak seperti
perlakuan kimiawi garam dapat dengan aman digunakan tanpa dipengaruhi suhu
kolam. Meskipun
demikian, pengunaan garam tidak dapat mengantikan peranan lain yang mesti kita
perhatikan dalam pemeliharaan kolam seperti pembersihan filter, mengatur
kepadatan ikan dalam kolam dan juga menghindari
pemberian pakan berlebihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar