Bagi yang berniat untuk
membudidayakan lele sangkuriang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
diantaranya adalah pemilihan kolam yang tepat. Disamping karena akan
berpengaruh pada hasil, hal ini juga berhaitan dengan besaran biaya yang akan
kita habiskan.
Kolam untuk membesarkan ikan lele
hendaknya tidak mudah mengalami kebocoran. Kedalaman air berkisar antara
ketinggian 0,5 meter sampai 1,2 meter (ketinggian air berangsur-angsur di
tambah). Permukaan air minimal 15 cm dari bibir kolam, supaya lele tidak mudah
meloncat keluar. Tanggul harus tegak lurus. Untuk pengamanan, disarankan juga
untuk memasang pagar dari bahan yang licin, seperti plastik gelombang, yang
dipasang tegak di tepian kolam.
Kolam pembesaran lele dapat berupa
kolam tanah, terpal ataupun kolam dari beton/semens Ukuran kolam tidak
tertentu. Namun perlu diperhatikan bahwa kolam yang sempit lebih mudah untuk
mengawasinya daripada kolam yang besar. Lele dapat dipelihara dalam kepadatan
tinggi karena oksigen bisa diambilnya dari udara.
Berikut beberapa jenis kolam yang
lazim digunakan sebagai tempat pembesaran lele sangkuriang.
1. Kolam Tanah
Kelebihan kolam tanah adalah keadaan
alami kolam dapat menyerap racun. hal ini dikarenakan kandungan alami tanah.
namun yang perlu diperhatikan jika akan menggunakan kolam tanah adalah tidak
boleh ada rembesan air masuk maupun keluar.
Selain itu, untuk kolam lele dari
tanah, dapat menyediakan pakan alami sendiri misalnya cacing dan sebangsanya.
Selain itu, untuk kolam lele dari
tanah, dapat menyediakan pakan alami sendiri misalnya cacing dan sebangsanya.
Kelemahan dari kolam tanah ini
adalah, kita akan sedikit kesulitan dalam mengontrol kondisi air. hal ini
karena tekstur tanah yang akan sangat mudah kehilangan air. Kolam jenis ini
juga memerlukan tanah yang cukup luas.
2. Kolam Terpal
Kelebihan dari penggunaan kolam
terpal adalah Biaya Pembuatan relatif lebih murah, mudah saat mengontrol
air karena kolam jenis ini tidak akan rembes. Kolam jenis ini juga bisa di
terapkan pada tanah yang terbatas.
Kolam terpal juga dapat
menghindarkan lele dari pemangsaan ikan liar ataupun terhindar dari ikan liar
yang berpotensi untuk berkompetisi dengan lele dalam kolam untuk makanan.
Kolam terpal dapat dilengkapi
dengan pengatur volume air yang bermanfaat untuk mempermudah penggantian air
maupun proses panen. Ketinggian air juga dapat lebih mudah diatur sesuai dengan
usia ikan.
Kolam terpal lebih mudah dan
murah untuk diduplikasi, sehingga dapat dikembangkan sebagai usaha mikro maupun
makro. Lele relatif tidak berbau dibandingkan jika dikembangkan dengan metode
kolam lainnya. Kolam terpal juga dapat dengan mudah dipindahkan tidak seperti
kolam tanah atau kolam beton yang memerlukan lahan permanen.
Kelemahan kolam terpal adalah
kolam terpal tidak dapat menetralisir racun. Racun ini biasanya disebabkan
karena kelebuhan pakan atau penanganan terpal yang kurang baik.
Rawan bocor. Lahan tempat
meletakkan kolam terpal harus bebas dari sudut-sudut lancip. Hewan pengerat
seperti tikus juga senang mengunyah terpal sehingga tikus juga merupakan salah
satu penyebab utama bocornya kolam terpal.
Mudah lapuk karena hujan. hal ini
menyebabkan kolam lele Kurang awet. Usia rata-rata kolam terpal hanya sekitar 2
tahun. Sementara kolam tanah dan kolam beton dapat berusia hingga puluhan tahun
selama dijaga agar tidak terlalu berlumut.
3. Kolam tembok atau Kolam semen
Beberapa kelebihan penggunaan
kolam tembok/semen adalah Umur Penggunaan pada kolam tembok relatif lebih lama
yakni mampu bertahan hingga 5 – 10 tahun.
Kolam tembok/semen mampu meredam
perubahan suhu sehingga suhu dalam media tetap stabil. Kolam tembok/semen
menjadikan Pengaturan air yang lebih mudah.
Kekurangan kolam tembok/semen
adalah pembuatan kolam tembok membutuhkan biaya relatif lebih mahal. Disamping itu kolam tembok/semen permanen
sehingga tidak bisa dipindah-pindah,
dan memerlukan perhatian ekstra pada saat mau digunakan pertama kali. Pada kolam yang baru dibuat perlu dilakukan perendaman terlebih dahulu dengan air yang dicampur serabut kelapa selama 2 mingguan, tujuannya agar zat-zat yang membahayakan dalam semen dapat ternetralkan.
dan memerlukan perhatian ekstra pada saat mau digunakan pertama kali. Pada kolam yang baru dibuat perlu dilakukan perendaman terlebih dahulu dengan air yang dicampur serabut kelapa selama 2 mingguan, tujuannya agar zat-zat yang membahayakan dalam semen dapat ternetralkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar