Seleksi Induk
Induk lele sangkuriang yang akan
dipijahkan harus diseleksi terlebih dahulu dengan cara memilih induk-induk
betina dan jantan yang matang kelamin (gonad), karena kematangan kelamin induk
sangat menentukan keberhasilan pemijahan dan merupakan syarat utama dalam
pemijahan.
Sebelum melakukan seleksi induk,
sehari sebelumnya induk lele tidak boleh diberi makan atau harus dipuasakan,
karena untuk menghindari induk stress pada waktu ditangkap dan untuk memudahkan
dalam membedakan induk yang telah bertelur dengan induk yang perutnya penuh
dengan makanan. Untuk memudahkan memilih dan menangkap induk maka terlebih
dahulu kolam induk harus dikurangi volume airnya Penangkapan induk dilakukan
secara hati-hati
Adapun ciri-ciri induk lele
sangkuriang yang sudah matang gonad dan siap dipijahkan adalah sebagai berikut.
Induk betina
1. Perut
gendut dan terasa lembek bila diraba
2. Kloaka
membengkak dan berwarna kemerahan
3. Bila
di sekitar kloaka ditekan akan keluar beberapa butir telur yang bentuknya
bundar dan besarnya seragam.
Induk jantan
1. Perutnya
lebih tipis (langsing)
2. Ukuran
500-800 gram
3. Papila
berwarna kemerahan dan panjangnya melewati pangkal sirip anus
Sifat spesifik dari induk jantan dan
induk betina lele sangkuriang:
1. Induk
betina mulai dapat dipijahkan setelah berumur 1 tahun atau minimal berbobot 0,7
kg - 1 kg.
2. Memiliki
panjang standar 25-30 cm
3. Warna
tubuh lebih terang
4. Gerakannya
kurang agresif
5. Induk
jantan mulai dapat dipijahkan setelah berumur 1 tahun atau minimal berbobot 0,5
kg – 0,8 kg.
6. Memiliki
panjang standar 30-35 cm
7. Warna
tubuh lebih gelap
8. Gerakannya
lincah dan lebih agresif
Induk lele sangkuriang yang akan
dipijahkan harus sehat secara fisik yaitu tidak terinfeksi penyakit dan parasit
juga tidak memiliki luka akibat benturan (tidak cacat). Untuk menjaga
kemungkinan induk jantan tidak ada spermanya pada saat dipijahkan, perlu
ditangkap beberapa ekor induk jantan sebagai persediaan. Jika jumlah induk yang
diperlukan sudah cukup, kolam diairi kembali sampai mencapai ketinggian semula.
Kegiatan pematangan gonad dilanjutkan hingga seleksi induk tahap berikutnya.
Sedangkan induk-induk yang telah terpilih dan ditampung dalam ember segera
dipindahkan kedalam bak penampungan atau kedalam bak pemberokan.
Pemberokan
Pemberokan merupakan kegiatan
menyimpan induk-induk yang berasal dari kolam pemeliharaan induk hingga
menjelang induk disuntik untuk dipijahkan. Kegiatan ini dilakukan karena gonad
induk masih banyak mengandung lemak. Kandungan lemak yang tinggi dapat
menghambat keluarnya telur saat dipijahkan atau di streeping. Dengan diberok,
kandungan lemaknya akan berkurang. Pemberokan bertujuan juga untuk memudahkan
dalam membedakan induk yang gendut karena telur atau gendut karena makanan.
Yang harus diperhatikan dalam
pemberokan, yaitu:
1. Air harus
bersih (tidak mengandung pakan) serta mengalir secara kontinyu agar ikan tidak
mengalami stress dan oksigen dapat disuplai secara terus menerus.
2. Induk tidak boleh diberi pakan tambahan agar
kandungan lemaknya tidak bertambah.
3. Pemberokan ini dilakukan minimal selama 12
jam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar