Selamat Datang di Sangkuriang Mania

Sabtu, 03 Agustus 2013

Persiapan Pemijahan Lele Sangkuriang




Seleksi Induk

Induk lele sangkuriang yang akan dipijahkan harus diseleksi terlebih dahulu dengan cara memilih induk-induk betina dan jantan yang matang kelamin (gonad), karena kematangan kelamin induk sangat menentukan keberhasilan pemijahan dan merupakan syarat utama dalam pemijahan.

Sebelum melakukan seleksi induk, sehari sebelumnya induk lele tidak boleh diberi makan atau harus dipuasakan, karena untuk menghindari induk stress pada waktu ditangkap dan untuk memudahkan dalam membedakan induk yang telah bertelur dengan induk yang perutnya penuh dengan makanan. Untuk memudahkan memilih dan menangkap induk maka terlebih dahulu kolam induk harus dikurangi volume airnya Penangkapan induk dilakukan secara hati-hati      

Adapun ciri-ciri induk lele sangkuriang yang sudah matang gonad dan siap dipijahkan adalah sebagai berikut.

Induk betina
1.   Perut gendut dan terasa lembek bila diraba
2.   Kloaka membengkak dan berwarna kemerahan
3.   Bila di sekitar kloaka ditekan akan keluar beberapa butir telur yang bentuknya bundar dan besarnya seragam.

Induk jantan
1.   Perutnya lebih tipis (langsing)
2.   Ukuran 500-800 gram
3.   Papila berwarna kemerahan dan panjangnya melewati pangkal sirip anus

Sifat spesifik dari induk jantan dan induk betina lele sangkuriang:
1.       Induk betina mulai dapat dipijahkan setelah berumur 1 tahun atau minimal berbobot 0,7 kg - 1 kg.
2.       Memiliki panjang standar 25-30 cm
3.       Warna tubuh lebih terang
4.       Gerakannya kurang agresif
5.       Induk jantan mulai dapat dipijahkan setelah berumur 1 tahun atau minimal berbobot 0,5 kg – 0,8 kg.
6.       Memiliki panjang standar 30-35 cm
7.       Warna tubuh lebih gelap
8.       Gerakannya lincah dan lebih agresif
           
Induk lele sangkuriang yang akan dipijahkan harus sehat secara fisik yaitu tidak terinfeksi penyakit dan parasit juga tidak memiliki luka akibat benturan (tidak cacat). Untuk menjaga kemungkinan induk jantan tidak ada spermanya pada saat dipijahkan, perlu ditangkap beberapa ekor induk jantan sebagai persediaan. Jika jumlah induk yang diperlukan sudah cukup, kolam diairi kembali sampai mencapai ketinggian semula. Kegiatan pematangan gonad dilanjutkan hingga seleksi induk tahap berikutnya. Sedangkan induk-induk yang telah terpilih dan ditampung dalam ember segera dipindahkan kedalam bak penampungan atau kedalam bak pemberokan.

Pemberokan
           
Pemberokan merupakan kegiatan menyimpan induk-induk yang berasal dari kolam pemeliharaan induk hingga menjelang induk disuntik untuk dipijahkan. Kegiatan ini dilakukan karena gonad induk masih banyak mengandung lemak. Kandungan lemak yang tinggi dapat menghambat keluarnya telur saat dipijahkan atau di streeping. Dengan diberok, kandungan lemaknya akan berkurang. Pemberokan bertujuan juga untuk memudahkan dalam membedakan induk yang gendut karena telur atau gendut karena makanan.

Yang harus diperhatikan dalam pemberokan, yaitu:
1.  Air harus bersih (tidak mengandung pakan) serta mengalir secara kontinyu agar ikan tidak mengalami stress dan oksigen dapat disuplai secara terus menerus.
2.   Induk tidak boleh diberi pakan tambahan agar kandungan lemaknya tidak bertambah.
3.   Pemberokan ini dilakukan minimal selama 12 jam.
           
Untuk dapat meyakinkan induk telah matang gonad atau belum, induk-induk yang sudah diberok diseleksi kembali. Induk yang gendut akibat pakan biasanya perutnya akan kempes selama pemberokan. Sedangkan induk yang matang gonad perutnya tetap gendut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar