Sangat mengejutkan hasil survey yang
dilakukan oleh Michael E. Gerber tentang bisnis-bisnis baru yang mengalami
kegagalan pada tahun kedua sebanyak 80 %. Apakah bisnis kita berada dalam 20
%-nya? Tentunya kita berada di tingkat kesuksesan. Sebagai pemilik bisnis, kita
harus mengetahui apa penyebab kegagalan dalam berbisnis, sehingga kita dapat
mengantisipasinya dan menjadikan bisnis kita menjadi sukses dan lebih sukses
lagi. Adapun 7 alasan utama kegagalan bisnis adalah sebagai berikut:
1. Ketidakjelasan bisnis yang
dijalankan
Pemilik bisnis belum memutuskan pada
nilai, visi, misi dan tujuan bisnis serta rencana bisnis, sehingga tidak fokus
apa bisnis yang dijalankan. Karena tidak ada kejelasan bisnis yang dijalankan
mengakibatkan pemilik bisnis tidak jelas tujuannya dan belum membuat rencana
bisnis tertulis untuk memandu mereka dalam area bisnis, area keuangan, area
keluarga dan area kesehatan. Tanpa tujuan dan rencana tertulis, kita seperti
orang yang berwisata ke wilayah asing tanpa panduan atau peta.
2. Rendahnya mental: tidak sabar,
tamak dan bimbang
Pemilik bisnis tidak realistis
mengenai berapa lama untuk meraih hasil-hasil bisnisnya, tidak sabar dalam
mengambil hasilnya, dalam melakukan pengeluaran biaya yang minimal dan tidak
adanya pekerjaan yang khusus atau fokus dalam menjalankan bisnis pada pertama.
Pemilik bisnis berpikir bahwa mereka dapat menghasilkan banyak keuntungan
secara tetap dan mudah. Banyak bisnis gagal karena pemilik bisnis mencari jalan
untuk membuat keuntungan besar dengan cepat dan menjadi milyuner secara instan.
Dalam menjalankan bisnis diperlukan suatu proses.
Pemilik bisnis yang kurang
pengalaman sering mengerjakan waktu dan uang secara tidak bijaksana, tanpa
pertimbangan konsekuensi, tindakan yang tidak sabar, tanpa mengambil waktu
untuk memperoleh data dan memikirnya, tak peduli seberapa jauh bisnis itu telah
dijalankan pada arah yang tidak tepat dari tujuan bisnisnya.
Kareta takut akan kegagalan, banyak
pemilik bisnis menghindari berhadapan dengan tantangan atau halangan dan sering
hancur karena mereka tetap berperforma rendah dalam berbisnis.
3. Rendahnya penjualan, pelayanan
dan buruknya hubungan
Kurangnya semangat dalam bagian
penjualan adalah faktor utama rendahnya penjualan yang merupakan salah satu alasan
utama kegagalan dalam berbisnis. Penurunan penjualan mengurangi cash flow dan
dapat menyebakan kegagalan dalam bisnis. Pemilik bisnis perlu mempersiapkan tim
untuk berpikir dan fokus pada penjualan dan pelangan setiap saat. Jadikan
penjualan sebagai prioritas utama dari tim penjualan dan tim lainnya.
Antisipasi tren kegagalan pasar, produk dan pelayanan. Lihatlah ke depan, satu,
dua, atau tiga tahun mendatang. Ke manakah pemasaran akan berjalan? Apa trend
pasarnya? Produk apa yang ditawarkan sekarang? Apakah sesuai keinginan pasar?
Perubahan apa yang perlu untuk antisipasi keinginan, kebutuhan dan kesukaan
pelanggan. Hubungan yang buruk dengan lingkungan bisnis dan tim perusahaan akan
menyebabkan bisnis kita tidak mampu bertahan lama dengan yang lainnya. Baik di
dalam atau di luar bisnis, hal itu akan menyebabkan kegagalan bagi bisnis kita. Bermusuhan dan pikiran negatif menyebabkan pemilik bisnis cepat marah,
sering mengkritik, protes terhadap staf yang tidak baik, pemasok dan bahkan
pelanggan.
4. Rendahnya pengetahuan keuangan
Kekurangan kemampuan atau rendah
pengetahuan tentang Laporan Keuangan, pemilik bisnis tidak mengetahui bagaimana
mengaturnya atau terlalu sibuk. Pemilik bisnis harus mengetahui dengan pasti
berapa banyak uang yang ia punya, berapa banyak hutangnya, berapa banyak yang
berhutang padanya, dan target untuk menerima atau membayar totalnya. Tentukan
secara lengkap pada sistem akuntansi sehingga kita selalu mengetahui ke mana
uang tersebut digunakan.
5. Lemahnya sistem pengontrolan dan
rendahnya disiplin
Lemahnya sistem pengontrolan di
setiap lini perusahaan, seperti penjualan, persediaan, piutang, pengeluaran
biaya operasi perusahaan terutama di bidang penjualan; sistem penjualannya,
cara pencapaian target, cara mendapatkan pelanggan dengan biaya yang efisien,
cara menjualnya, cara pengiriman, metode penjualannya, harga jualnya, cara
pemantauannya. Apakah semuanya telah dilakukan secara konsiten dan terus
menerus? Lemahnya sistem pengontrolan dan rendahnya disiplin inilah yang menyebabkan
kegagalan dalam berbisnis.
6. Kekurangan modal kerja
Modal kerja yang tidak cukup sering
dihadapi oleh pemilik bisnis. Pemilik bisnis dulu terlalu optimis dan tidak
sabar. Pemilik bisnis mengetahui bahwa untuk mulai membangkitkan keuangan dari
penjualan memakan waktu lama dan pada umumnya kita memerlukan enam bulan untuk
menyediakan uang tunai sebelum memulai bisnis.
7. Lemahnya perencanaan
Karena perencanaan yang lemah, belum
adanya rencana bisnis yang tertulis, baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. Pemilik bisnis bereaksi terus menerus, bahkan menjadi kewalahan dengan
pekerjaan yang harus dilakukan. Pemilik bisnis dan timnya harus jelas dalam hal
prioritas di setiap area dari pekerjaan dan tetap bertanya strategi apa yang
paling penting dalam waktu sekarang ini. Serta apa yang dapat saya dan hanya
saya lakukan, jika saya melakukannya dengan baik, akan membuat perbedaan yang
nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar